BOGOR– Jika tak ada aral, hari ini, jalur
kereta Bogor-Jakarta bakal kembali normal. Kabar ini diembuskan PT
Kereta Api Indonesia (KAI) setelah jalur II (Jakarta-Bogor) yang
sebelumnya longsor di KM 45+500, Kampung Babakansirna, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, dinyatakan aman dilalui kereta rel listrik (KRL). Itu ditambah tiang listrik aliran atas (LAA) yang sempat terputus, kini telah tersambung kembali.
Hingga pukul 22:00, PT KAI menguji coba jalur II dengan cara melintaskan gerbong KRL tanpa penumpang. Saat dilalui KRL tanpa penumpang, tidak terlihat pergeseran sambungan rel di sepanjang jalur II.
Petugas yang bersiaga di dekat perlintasan, ikut mengawasi betul setiap komponen di lokasi bencana itu. Dengan hasil itu, PT KAI memberikan jaminan bahwa sore ini pengoperasian jalur II akan berjalan normal. Atau akan kembali melayani sedikitnya sebanyak 93 perjalanan.
Kepala Humas Daops I Jakarta PT KAI, Mateta Rizalulhaq mengungkapkan, sebelum dilintasi KRL tanpa penumpang, ketahanan jalur II juga sempat diuji dengna melintaskan Kereta Pemadat (TG) berbobot 40 ton. “Sebelum dinyatakan jalur II bisa dikembali dilintasi kereta penumpang, rel yang sudah tersambung ini sudah dilakukan beberapa kali uji coba menggunakan TG.
Itu agar dapat mengukur kekuatan rel dan lokasi bekas longsor tersebut. Kali ini kami uji coba gunakan KRL dengan 8 gerbong,” terangnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Mateta menjelaskan, agar perlintasan KRL bertambah kuat, PT KAI tetap melakukan pekerjaan di jalur II sepanjang 100 meter lokasi longsor dengan memadatkan ratusan kilogram batu koral.
“Di lokasi longsor pun, dua kendaraan berat (beco) masih melakukan pengerjaan untuk memperkuat dasar tebingan longsor, dengan harapan bisa lebih kuat lagi,” jelasnya.
Namun, ungkap Mateta, kendati jalur II yang kini sudah tersambung dan dilakukan uji coba menggunakan KRL commuter line, pihaknya masih menunggu apakah sudah bisa dilalui dengan normal atau perlu evaluasi lagi. “Jika penilaiannya baik, maka besok sore (hari ini, red), jalur II kembali normal,” imbuhnya.
Meski begitu, sambung Mateta, PT KAI tetap berjaga-jaga dengan meminta masinis KRL untuk tetap menurunkan kecepatan jika melintasi KM45. Sebab, pihaknya tidak ingin mengambil risiko dengan mengorbankan keamanan penumpang. “Setelah melakukan uji coba ini kita juga harus mempertimbangan beberapa aspek lainnya. Karena kami tidak mau mengambil risiko soal keselamatan penumpang,” kilahnya.
Agar bisa dilintasi, Mateta mengatakan, pihaknya masih harus memastikan posisi track rel sebelum dipasang listrik aliran atas (LAA). Hal itu dilakukan agar posisi tiang LAA tidak berubah lagi.
“Posisi track harus dipatenkan, dan LAA mengikuti track. Setelah semua komponen terpasang, baru dilakukan uji coba menggunakan commuter line,” katanya.
Kondisi KM 45 Cilebut
Ketahanan Talut 90 persen
Listrik Aliran Atas 80 persen
Kontur Tanah 80 persen
Sambungan Rel 90 persen
Hingga pukul 22:00, PT KAI menguji coba jalur II dengan cara melintaskan gerbong KRL tanpa penumpang. Saat dilalui KRL tanpa penumpang, tidak terlihat pergeseran sambungan rel di sepanjang jalur II.
Petugas yang bersiaga di dekat perlintasan, ikut mengawasi betul setiap komponen di lokasi bencana itu. Dengan hasil itu, PT KAI memberikan jaminan bahwa sore ini pengoperasian jalur II akan berjalan normal. Atau akan kembali melayani sedikitnya sebanyak 93 perjalanan.
Kepala Humas Daops I Jakarta PT KAI, Mateta Rizalulhaq mengungkapkan, sebelum dilintasi KRL tanpa penumpang, ketahanan jalur II juga sempat diuji dengna melintaskan Kereta Pemadat (TG) berbobot 40 ton. “Sebelum dinyatakan jalur II bisa dikembali dilintasi kereta penumpang, rel yang sudah tersambung ini sudah dilakukan beberapa kali uji coba menggunakan TG.
Itu agar dapat mengukur kekuatan rel dan lokasi bekas longsor tersebut. Kali ini kami uji coba gunakan KRL dengan 8 gerbong,” terangnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Mateta menjelaskan, agar perlintasan KRL bertambah kuat, PT KAI tetap melakukan pekerjaan di jalur II sepanjang 100 meter lokasi longsor dengan memadatkan ratusan kilogram batu koral.
“Di lokasi longsor pun, dua kendaraan berat (beco) masih melakukan pengerjaan untuk memperkuat dasar tebingan longsor, dengan harapan bisa lebih kuat lagi,” jelasnya.
Namun, ungkap Mateta, kendati jalur II yang kini sudah tersambung dan dilakukan uji coba menggunakan KRL commuter line, pihaknya masih menunggu apakah sudah bisa dilalui dengan normal atau perlu evaluasi lagi. “Jika penilaiannya baik, maka besok sore (hari ini, red), jalur II kembali normal,” imbuhnya.
Meski begitu, sambung Mateta, PT KAI tetap berjaga-jaga dengan meminta masinis KRL untuk tetap menurunkan kecepatan jika melintasi KM45. Sebab, pihaknya tidak ingin mengambil risiko dengan mengorbankan keamanan penumpang. “Setelah melakukan uji coba ini kita juga harus mempertimbangan beberapa aspek lainnya. Karena kami tidak mau mengambil risiko soal keselamatan penumpang,” kilahnya.
Agar bisa dilintasi, Mateta mengatakan, pihaknya masih harus memastikan posisi track rel sebelum dipasang listrik aliran atas (LAA). Hal itu dilakukan agar posisi tiang LAA tidak berubah lagi.
“Posisi track harus dipatenkan, dan LAA mengikuti track. Setelah semua komponen terpasang, baru dilakukan uji coba menggunakan commuter line,” katanya.
Kondisi KM 45 Cilebut
Ketahanan Talut 90 persen
Listrik Aliran Atas 80 persen
Kontur Tanah 80 persen
Sambungan Rel 90 persen
URL : http://bogornewsandsport.blogspot.com/2012/12/perjalanan-krl-kembali-normal.html