BANDUNG- Rieke Diah Pitaloka yang berpasangan dengan
Teten Masduki (Paten) di Pilgub Jabar 2013 mengklaim sebagai pasangan
paling muda dengan selogan “Jabar Baru dan Bersih”.
Ini ditunjukkan dengan fesyen yang menjadi khas mereka, yakni kemeja kotak-kotak khas Joko Widodo (Jokowi), celana jeans, dan sepatu kets.
Terlepas dari kritikan terhadap pasangan Rieke-Teten (Paten) karena dianggap “mencontek” kemeja kotak-kotak, lewat setelan itu Paten ingin menunjukkan sepasang calon pemimpin muda yang enerjik dan dinamis.
“Kenapa pakai baju ini (kemeja kotak-kotak dan celana jeans) Supaya bisa sambil lulumpatan (lari),” jelas Rieke kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Dia tidak menampik jika setelan yang biasa dikenakannya itu membuatnya lincah saat membangun komunikasi dengan warga Jabar. “Iya karena sambil ngomong gini (diskusi), pakai sendal atau sepatu kets,” katanya.
Setelan tersebut juga sebagai simbol bahwa pemimpin harus siap di lapangan, bukan hanya duduk di belakang meja, menunggu laporan atau hanya memberikan tanda tangan.
“Kita tak bisa terjebak pada hal normatif seperti itu. Jokowi saja hanya 5 menit di kantornya sisanya di lapangan. Saya di DPR (Komisi IX) juga sudah memakai pola itu,” tuturnya.
Lulusan Pascararjana Filsafat Universitas Indonesia (UI) itu menuturkan, kerja politik merupakan profesi yang berbeda dengan profesi lainnya. Dalam filsafat, kerja politik ada pada hirarki tertinggi. “Pemimpin ini tidak boleh terjebak pada sesuatu yang normatif-lah,” tuturnya.
Rieke juga tidak keberatan jika Paten disebut-sebut mengkloning ide Jokowi, khususnya soal kemeja kotak-kotak. Menurutnya, kotak-kotak yang dipakai pasangan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilgub DKI Jakarta, sebagai simbol perubahan yang akan menyebar ke Jabar dan daerah lainnya di Indonesia.
“Hatur nuhun, emang dia itu model (mentor) saya,” ujarnya, santai. Kenapa Rieke berterima kasih meski disebut mengkloning? Menurutnya, gaya kepemimpinan Jokowi layak ditiru siapa pun. Dia adalah sosok idealis yang bisa mengimplementasikan konsepnya di lapangan.
Padahal, selama ini banyak yang berpikir tidak mungkin konsep idealis bisa diimplementasikan. Bagi ibu tiga anak itu, Jokowi-Ahok adalah mentor sekaligus temannya berdiskusi hingga berdebat segala hal.
“Jokowi dan Basuki itu mentor saya,” tegas perempuan kelahiran Garut 37 tahun lalu.
Konsep yang akan diimplementasikan di Jabar tertuang dalam tagline kampanyenya yakni Jabar Baru dan Bersih. Politisi yang pernah memerankan Oneng dalam sinetron komedi itu mengatakan, pemerintah atau birokrasi ibarat satu tubuh, di mana rakyat adalah jiwanya. Jika tubuhnya bersih dan sehat maka jiwanya akan kuat.
“Jabar baru dan bersih itu artinya di dalam pemerintahan yang bersih dan sehat terdapat rakyat yang kuat,” terangnya.
Maka untuk mengimplementasikan Jabar Baru dan Bersih, PDIP mengusung Paten di Pilgub Jabar 2013. Rieke berjanji akan menjadi dwitunggal dengan Teten Masduki yang menurutnya jago dalam mereformasi birokrasi.
Ini ditunjukkan dengan fesyen yang menjadi khas mereka, yakni kemeja kotak-kotak khas Joko Widodo (Jokowi), celana jeans, dan sepatu kets.
Terlepas dari kritikan terhadap pasangan Rieke-Teten (Paten) karena dianggap “mencontek” kemeja kotak-kotak, lewat setelan itu Paten ingin menunjukkan sepasang calon pemimpin muda yang enerjik dan dinamis.
“Kenapa pakai baju ini (kemeja kotak-kotak dan celana jeans) Supaya bisa sambil lulumpatan (lari),” jelas Rieke kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Dia tidak menampik jika setelan yang biasa dikenakannya itu membuatnya lincah saat membangun komunikasi dengan warga Jabar. “Iya karena sambil ngomong gini (diskusi), pakai sendal atau sepatu kets,” katanya.
Setelan tersebut juga sebagai simbol bahwa pemimpin harus siap di lapangan, bukan hanya duduk di belakang meja, menunggu laporan atau hanya memberikan tanda tangan.
“Kita tak bisa terjebak pada hal normatif seperti itu. Jokowi saja hanya 5 menit di kantornya sisanya di lapangan. Saya di DPR (Komisi IX) juga sudah memakai pola itu,” tuturnya.
Lulusan Pascararjana Filsafat Universitas Indonesia (UI) itu menuturkan, kerja politik merupakan profesi yang berbeda dengan profesi lainnya. Dalam filsafat, kerja politik ada pada hirarki tertinggi. “Pemimpin ini tidak boleh terjebak pada sesuatu yang normatif-lah,” tuturnya.
Rieke juga tidak keberatan jika Paten disebut-sebut mengkloning ide Jokowi, khususnya soal kemeja kotak-kotak. Menurutnya, kotak-kotak yang dipakai pasangan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilgub DKI Jakarta, sebagai simbol perubahan yang akan menyebar ke Jabar dan daerah lainnya di Indonesia.
“Hatur nuhun, emang dia itu model (mentor) saya,” ujarnya, santai. Kenapa Rieke berterima kasih meski disebut mengkloning? Menurutnya, gaya kepemimpinan Jokowi layak ditiru siapa pun. Dia adalah sosok idealis yang bisa mengimplementasikan konsepnya di lapangan.
Padahal, selama ini banyak yang berpikir tidak mungkin konsep idealis bisa diimplementasikan. Bagi ibu tiga anak itu, Jokowi-Ahok adalah mentor sekaligus temannya berdiskusi hingga berdebat segala hal.
“Jokowi dan Basuki itu mentor saya,” tegas perempuan kelahiran Garut 37 tahun lalu.
Konsep yang akan diimplementasikan di Jabar tertuang dalam tagline kampanyenya yakni Jabar Baru dan Bersih. Politisi yang pernah memerankan Oneng dalam sinetron komedi itu mengatakan, pemerintah atau birokrasi ibarat satu tubuh, di mana rakyat adalah jiwanya. Jika tubuhnya bersih dan sehat maka jiwanya akan kuat.
“Jabar baru dan bersih itu artinya di dalam pemerintahan yang bersih dan sehat terdapat rakyat yang kuat,” terangnya.
Maka untuk mengimplementasikan Jabar Baru dan Bersih, PDIP mengusung Paten di Pilgub Jabar 2013. Rieke berjanji akan menjadi dwitunggal dengan Teten Masduki yang menurutnya jago dalam mereformasi birokrasi.
URL : http://bogornewsandsport.blogspot.com/2012/12/rieke-bangga-dengan-kemeja-kotak-kotak.html
0 comments:
Post a Comment