POLEWALI – Diduga karena stres, Damaris (60) warga
Jalan Durian, depan SMP Negeri 2 Polewali, Kelurahan Polewali, Kecamatan
Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, gantung diri
menggunakan tali jemuran di atap dapur rumahnya.
Korban pertama kali ditemukan oleh Desilo (62) yang tak lain adalah suaminya, pada Sabtu (8/12/2012). Kaget dengan kejadian tersebut, saat itu pula, Desilo langsung meminta pertolongan kepada tetangga. Warga disekitar TKP pun berdatangan. Sebagian juga melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.
Sulemana (38), salah satu tetangga korban mengaku kaget mendengar kejadian tersebut. Kata dia, selama ini korban tidak memiliki masalah dengan orang lain. Di mata warga, korban dikenal sebagai orang yang baik.
“Saya kaget mendengar kejadian itu. Awal nya tidak percaya, tapi setelah lihat langsung, ternyata benar kejadian itu,” ujar Sulemana, Sabtu (8/12/2012).
Informasi yang dihimpun di TKP, Damaris yang memiliki empat orang anak ini menderita penyakit ginjal. Bahkan, tiga bulan lalu dia baru saja menjalani operasi di Makassar , Sulawesi Selatan. Selain itu, korban juga diketahui menderita penyakit paru-paru.
Diduga, akibat komplikasi penyakit yang dideritanya, membuat Damaris putus asa dan tak sanggup menjalaninya. Sehingga dia pun nekat mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas.
Sebelumnya, saat menjalani perawatan kesehatan di Makassar , Damaris yang hanya tinggal bertiga dengan suami dan seorang anak angkatnya itu, pernah mencoba melakukan hal yang sama dengan meminum air keras. Namun, upaya itu berhasil dicegah karena kedapatan oleh perawat.
Wakil Kapolres Polman, Kompol Andri, membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, hasil sementara, korban melakukan tindakan nekat itu karena putus asa. Sebab, dari hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Korban pertama kali ditemukan oleh Desilo (62) yang tak lain adalah suaminya, pada Sabtu (8/12/2012). Kaget dengan kejadian tersebut, saat itu pula, Desilo langsung meminta pertolongan kepada tetangga. Warga disekitar TKP pun berdatangan. Sebagian juga melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.
Sulemana (38), salah satu tetangga korban mengaku kaget mendengar kejadian tersebut. Kata dia, selama ini korban tidak memiliki masalah dengan orang lain. Di mata warga, korban dikenal sebagai orang yang baik.
“Saya kaget mendengar kejadian itu. Awal nya tidak percaya, tapi setelah lihat langsung, ternyata benar kejadian itu,” ujar Sulemana, Sabtu (8/12/2012).
Informasi yang dihimpun di TKP, Damaris yang memiliki empat orang anak ini menderita penyakit ginjal. Bahkan, tiga bulan lalu dia baru saja menjalani operasi di Makassar , Sulawesi Selatan. Selain itu, korban juga diketahui menderita penyakit paru-paru.
Diduga, akibat komplikasi penyakit yang dideritanya, membuat Damaris putus asa dan tak sanggup menjalaninya. Sehingga dia pun nekat mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas.
Sebelumnya, saat menjalani perawatan kesehatan di Makassar , Damaris yang hanya tinggal bertiga dengan suami dan seorang anak angkatnya itu, pernah mencoba melakukan hal yang sama dengan meminum air keras. Namun, upaya itu berhasil dicegah karena kedapatan oleh perawat.
Wakil Kapolres Polman, Kompol Andri, membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, hasil sementara, korban melakukan tindakan nekat itu karena putus asa. Sebab, dari hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
URL : http://bogornewsandsport.blogspot.com/2012/12/putus-asa-nenek-60-tahun-tewas-gantung.html
0 comments:
Post a Comment