* Penjelasan Kumpulan Meta Tag Blogger SEO Friendly --------------------------------------------------------------------------------- ~ Tujuanya agar Search Engine ( Google, Bing search dsb ) mengakses seluruh blog antum. --------------------------------------------------------------------------------- Jalan di Bogor Lumpuh ~ Ini adalah meta tag deskripsi dan keywords otomatis, mengapa ana memakai meta tag deskripsi dan keywords otomatis bukan yang manual? Jawabnya adalah berdasarkan pengamatan ana pada kontes-kontes SEO, nampaknya pada saat ini Google lebih suka Web atau blog yang tidak terlalu over SEO friendly, karna dengan meta tag deskripsi dan keywords manual, blog kita akan terlalu SEO hingga Google kurang menyukainya ( Wallahu'alam ). --------------------------------------------------------------------------------- Verifikasi Google, untuk mendapatkan meta tag tersebut klik disini! Verifikasi yousaytoo, agar antum mendapatkan backlink dari yousaytoo, untuk mendapatkan meta tag tersebut klik disini! Verifikasi Bing search, untuk mendapatkan meta tag tersebut daftar disini! Verifikasi Bing search, agar mendapatkan backlink dari alexa, untuk mendapatkan meta tag tersebut daftar disini! --------------------------------------------------------------------------------- ~ Meta tag ini memudahkan search engine dalam mengakses informasi tentang blog antum. ---------------------------------------------------------------------------------

Pages

Tuesday 11 December 2012

Jalan di Bogor Lumpuh

BOGOR–Macet, macet dan macet di mana-mana. Kemacetan sepertinya telah melekat erat dengan jalanan Bogor. Apalagi saat hujan turun begitu deras. Drainase tersumbat, air meluap di jalanan, laju kendaraan melamban, kepadatan arus lalulintas pun mengkristal di sejumlah jalan utama, sepanjang Jumat kemarin.

Pantauan Radar Bogor, sejak sore hingga malam, hampir seluruh jalanan utama di Bogor mengular. Dari mulai Jalan Soleh Iskandar, Jalan Ahmadyani, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Juanda, Jalan Pahlawan, Jalan Jalak Harupat, Jalan MS Kubun, Jalan Siliwangi, Jalan Batutulis, Jalan Pajajaran, hingga Jalan Suryakencana, tak ada satu pun yang melaju lancar.


Tak berfungsinya drainase, membuat air setinggi lebih mata kaki orang dewasa merendam jalanan di sejumlah lokasi, seperti di Jalan Soleh Iskandar, Jembatan Sempur, sekitar Terminal Baranangsiang, dan bundaran Ekalokasari. Pemkot Bogor berulang kali mengibarkan bendera putih dalam mengatasi kemacetan ini.


Selain buruknya infrastruktur, selidik punya selidik, ada sejumlah faktor lain yang memicu kemacetan di jalanan Kota Bogor. Faktor yang pertama, tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan di Kota Bogor. Sedikitnya 3.214 angkutan kota (angkot) Kota Bogor dan 4.644 angkot dari Kabupaten Bogor berotasi setiap harinya. Itu belum termasuk lebih dari 200 ribu sepedamotor dan 50 ribu mobil.


Padatnya jalan juga diakibatkan beralihnya para pelanggan Kereta Rel Listrik (KRL) sejak terjadi longsor di KM 45, Cilebut, Sukaraja, Bogor. Warga yang biasanya menggunakan moda transportasi massal itu, kini harus menggunakan mobil pribadi atau menggunakan jasa bus jurusan Bogor-Jakarta.


“Soal traffic bus, memang meningkat sejak KRL bermasalah. Bukan hanya tiga ribu, malah bisa mencapai lima ribu penumpang,” kata Kepala Terminal Baranangsiang, DLLAJ Kota Bogor, Fitrayosa kepada Radar Bogor, kemarin.


Dari sekitar sekitar 12 ribu commuter Bogor-Jakarta, sekitar tujuh ribu commuter masih bertahan menggunakan KRL. Tapi sisanya, sekitar lima ribu commuter memadati Jalan Tol Jagorawi saat mereka kembali ke Kota Hujan  pada jam pulang kerja, dari pukul 17.00-19.00.


Gelombang dari Ibukota itu, bisa dilihat dari peningkat lalulintas bus jurusan Bogor-Jakarta. Selama empat jam pada jam sibuk, lebih dari 50 bus diberangkatkan untuk mengangkut sekitar tiga ribu penumpang. Saat pagi menuju Jakarta, sementara sore hari dipulangkan kembali ke Bogor.


Yang lebih parah terjadi di sekitar lokasi proyek pembangunan jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) tahap II di simpang Kedung Halang. Penyempitan jalan membentuk bottleneck (leher botol) terjadi di dua arah. Arah pertama dari arah Jalan MS Kubun dan Jalan Raya Bogor. Arah kedua dari arah Soleh Iskandar menuju Tol BORR atau MS Kubun.


”Di sana-sini padat, apalagi jalannya lagi sempit. Belum lagi ada lampu merah, jadi bingung harus lewat mana yang tidak macet di Bogor ini,” ujar salah seorang pengendara roda empat, Irvan (28).


Kemacetan berefek domino hingga ke sepanjang Jalan Soleh Iskandar, terutama sekitar underpass. Kendati pembangunan proyek tersebut bertujuan untuk menambah bentangan jalan di Kota Bogor, namun ekses kepadatan lalulintas saat pengerjaannya tak terhindarkan.


Itu bertimbas ke Jalan Abdullah bin Nuh, tepatnya di sekitar Showroom Auto 2000. Lagi-lagi, drainase menjadi biangkerok. Ketinggian luapan air di sekitar Giant Yasmin hampir selutut kaki, sehingga menghambat laju kendaraan saat melintas menuju Terminal Bubulak. Begitu pun sebaliknya.


“Para pengguna sepeda motor tidak tertib, jadi makin parah macetnya. Lagi padat malah saling sodok, mobil jadi tersendat-sendat,” kata Hesti (25) salah seorang pengendara roda empat yang memilih untuk menepi sejenak.


Kemacetan yang terjadi kemarin diperkirakan bakal terjadi lebih parah hari ini. Warga Jakarta berdatangan, sementara sejumlah faktor kemacetan yang disebutkan di atas belum terselesaikan. Jadi, untuk warga Bogor dan Jakarta yang sedang berkendara, selamat bermacet ria!!.

URL : http://bogornewsandsport.blogspot.com/2012/12/jalan-di-bogor-lumpuh.html

0 comments: