CIBINONG-Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana
Migas) Bogor menyatakan bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan
gas elpiji tabung tiga kilogram, jelang libur Natal dan tahun baru
terbilang aman.
Hal itu diungkapkan Bendahara Hiswana Migas, Budi Wahyudi, setelah mendapat kepastian dari Pertamina.
”Kondisinya aman. Pertamina tidak membatasi pengiriman BBM dan terus memasok BBM sesuai permintaan SPBU,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurutnya, selain kepastian pasokan BBM, Pertamina juga menambah kuota gas elpiji tabung tiga kilogram kepada para agen. Penambahan tergantung pada permintaan agen, dengan menambah pengiriman satu hingga dua hari kerja.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan elpiji masyarakat di rentetan libur akhir tahun terpenuhi. ”Jumlah penambahannya tergantung agen. Kalau memang dibutuhkan banyak, Pertamina siap memasok,” terangnya.
Budi mengatakan, setiap menjelang tahun baru, terutama pada malam pergantian tahun terjadi peningkatan penjualan BBM di SPBU. Kenaikan tersebut berkisar antara 10 hingga 20 persen dari hari biasa. Hal ini dikarenakan masyarakat kerap memanfaatkan momentum pergantian tahun untuk beraktivitas di luar rumah. Hal serupa juga terjadi pada konsumsi elpiji tabung tiga kilogram.
”Peningkatan pada konsumsi elpiji tabung tiga kilogram bisa 60 persen. Hari biasa saja konsumsi elpiji empat juta lebih di Kabupaten Bogor. Karena itu sebagai langkah antisipasi Pertamina sudah menambah kuota sejak pekan ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, lanjut Budi, para pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tengah dibuat pusing dengan kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) 2013 mendatang.
UMK yang sedianya dipatok Rp2,2 juta itu dinilai memberatkan para pemilik SPBU. Para pengusaha mengaku pusing, sebab mereka harus menanggung penguapan premium (loses), tarif listrik, pajak dan biaya operasional serta beban modal yang bertambah. Kini ditambah lagi dengan penyesuaian UMK Kabupaten Bogor.
Hal itu diungkapkan Bendahara Hiswana Migas, Budi Wahyudi, setelah mendapat kepastian dari Pertamina.
”Kondisinya aman. Pertamina tidak membatasi pengiriman BBM dan terus memasok BBM sesuai permintaan SPBU,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurutnya, selain kepastian pasokan BBM, Pertamina juga menambah kuota gas elpiji tabung tiga kilogram kepada para agen. Penambahan tergantung pada permintaan agen, dengan menambah pengiriman satu hingga dua hari kerja.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan elpiji masyarakat di rentetan libur akhir tahun terpenuhi. ”Jumlah penambahannya tergantung agen. Kalau memang dibutuhkan banyak, Pertamina siap memasok,” terangnya.
Budi mengatakan, setiap menjelang tahun baru, terutama pada malam pergantian tahun terjadi peningkatan penjualan BBM di SPBU. Kenaikan tersebut berkisar antara 10 hingga 20 persen dari hari biasa. Hal ini dikarenakan masyarakat kerap memanfaatkan momentum pergantian tahun untuk beraktivitas di luar rumah. Hal serupa juga terjadi pada konsumsi elpiji tabung tiga kilogram.
”Peningkatan pada konsumsi elpiji tabung tiga kilogram bisa 60 persen. Hari biasa saja konsumsi elpiji empat juta lebih di Kabupaten Bogor. Karena itu sebagai langkah antisipasi Pertamina sudah menambah kuota sejak pekan ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, lanjut Budi, para pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tengah dibuat pusing dengan kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) 2013 mendatang.
UMK yang sedianya dipatok Rp2,2 juta itu dinilai memberatkan para pemilik SPBU. Para pengusaha mengaku pusing, sebab mereka harus menanggung penguapan premium (loses), tarif listrik, pajak dan biaya operasional serta beban modal yang bertambah. Kini ditambah lagi dengan penyesuaian UMK Kabupaten Bogor.
URL : http://bogornewsandsport.blogspot.com/2012/12/stok-bbm-aman-spbu-dipusingkan-umk.html
0 comments:
Post a Comment