Sedikit tips kepada orang tua dalam menangani anak yang sedang tumbuh
gigi susunya,karena beberapa orang tua mengalami kesulitan dalam
menghadapi anak yang sedang timbuh gigi susunya.
MERANGSANG ERUPSI GIGI
Biasanya
bayi menjadi rewel kala tengah mengalami erupsi gigi. Karena erupsi
gigi biasanya menimbulkan gejala demam yang tak terlalu tinggi atau
dikenal dengan istilah sumeng. Ini terjadi karena gigi akan menembus
lapisan gusi yang keras, sehingga diperlukan suatu energi yang kuat.
Nah, reaksi yang ditimbulkan tubuh itulah yang menyebabkan si bayi jadi
sumeng. Selain itu, erupsi gigi juga menimbulkan gejala air liur
mengences dan rasa gatal pada gigi. Itulah mengapa si bayi maunya
menggigit-gigit sesuatu. Biasanya orang tua memberikan mainan plastik
yang tak berbahaya untuk bisa digigit-gigit si bayi. Cara ini ternyata
ada manfaatnya karena dapat merangsang erupsi gigi. Ada suatu refleks
yang mempercepat keluarnya gigi. Karena dengan menggigit-gigit, maka
gigi yang runcing dari dalam akan menekan-nekan gusi sehingga
mempercepat keluarnya gigi. Bila tak ada mainan yang bisa digigit, maka
bisa diganti dengan wortel. Karena wortel agak keras, tak mudah putus
dan yang pasti lebih murah. Untuk merangsang erupsi gigi juga harus
diperhatikan makanan yang dikonsumi bayi. Makanan tersebut harus
mengikuti aturan dari dokter anak. Misalnya, kapan saja diberikan
makanan cair, makanan setengah padat dan makanan padat. Pemberian
makanan yang cukup sesuai aturan sebetulnya untuk memenuhi nutrisinya.
Nutrisi ini berguna untuk tumbuh kembang dan merangsang pertumbuhan gigi
dari dalam. Pemberian vitamin untuk merangsang pertumbuhan gigi pada
bayi juga bisa dilakukan sesuai anjuran dokter. Ada zat yang dapat
memperkuat gigi bayi, menjaga dan mencegah kerusakan gigi, yaitu zat
fluor. Zat ini bisa diberikan pada ibu hamil sampai bayi lahir hingga
berusia 10 tahun.
RAJIN MEMBERSIHKAN GIGI
Sejak erupsi
gigi yang pertama orang tua harus membersihkan gigi tersebut setiap
habis menyusui, karena susu bisa menempel pada gigi dan berbahaya bagi
kesehatan gigi. Nanti di usia 1-2 tahun giginya bisa rusak dan berlubang
kalau tak dibersihkan sejak awal. Juga bisa sampai berwarna hitam
karena pengaruh dari sisa-sisa makanan yang menempel. Nah, kalau ini
yang terjadi, berarti sudah ada kelainan. Sebetulnya, lanjut Ismu,
sebelum gigi erupsi pun si bayi sebaiknya sudah diajarkan merawat gigi.
Caranya dengan orang tua membersihkan gusi-gusi si bayi pakai kain kasa
atau kapas yang dibasahi air matang. Posisi yang paling enak dengan
memangku si bayi dan mendekap kepalanya ke dada ibu. Setelah giginya
erupsi, gunakan sikat gigi khusus bayi. Sedikitnya dibersihkan sekali
sehari tanpa memakai pasta gigi, dengan posisi kepala si bayi di
pangkuan ibu. Setelah anak bisa berjalan barulah diajarkan menyikat gigi
sendiri. Posisinya, ibu di belakang anak dan membantu anak menyikat
gigi dari belakang. Gunakan sikat gigi khusus anak sesuai usianya dan
pasta gigi yang mengandung fluor namun rasanya tak manis. Lakukan 2 kali
sehari, sehabis makan pagi dan mau tidur malam. Orang tua sebaiknya
memilih model sikat gigi maupun pastanya menurut kesukaan anak. Kemudian
cara menyikat giginya yang penting adalah bersih. Anak dibantu dalam
menyikat gigi sampai kemudian ia bisa dilepaskan sendiri untuk menyikat
gigi. Sebaiknya kebiasaan membersihkan gigi ditanamkan oleh orang tua
sejak dini, sehingga kelak dengan sendirinya kebiasaan ini akan
terbentuk dalam diri anak.
Bayi usia 0-6 bulan umumnya belum
memiliki gigi susu. Namun begitu, kegiatan membersihkan lidah dan
gusinya sudah harus dilakukan begitu selesai menyusu dan sebelum tidur
malam. Berikut langkah-langkahnya:
* Sediakan potongan kain kasa atau kain steril yang lembut.
* Celupkan/basahi kain tersebut dengan air matang.
* Balutkan kain pada jari telunjuk ibu/ayah.
* Bersihkan mulut dan gusi si kecil secara perlahan.
* Posisikan bayi berbaring agak tegak atau duduk di pangkuan kalau sudah bisa.
Gigi Bayi
*
Bila gigi susu bayi sudah muncul, gunakan sikat gigi mungil. Jika
hendak menggunakan pasta gigi, sediakan lap basah karena si kecil belum
bisa berkumur. Posisikan ia duduk di pangkuan.
Arah
membersihkannya bisa vertikal maupun horisontal. Yang penting seluruh
permukaan gigi, baik bagian luar maupun dalam (yang menghadap ke lidah),
dan sela-selanya ikut dibersihkan.
* Kalau sudah selesai, seka pasta giginya dari mulut dan bibir dengan lap basah sampai bersih.
Gigi Anak
Lakukan langkah-langkah menggosok gigi yang terbaik seperti ini:
*
Gosok gigi searah, dari atas ke bawah untuk gigi atas; dan sebaliknya
dari bawah ke atas untuk gigi bawah. Inilah prinsip menyikat “dari merah
ke putih” atau dari gusi ke ujung gigi agar kotoran yang tersapu tidak
balik lagi. Gerakan searah juga menjaga kesehatan gusi.
* Buatlah gerakan mengeluarkan kotoran dari sela-sela gigi.
* Gosoklah perlahan semua permukaan gigi mulai dari bagian dalam, tengah, dan luar.
* Bersihkan juga langit-langit, dinding mulut, dan permukaan lidah.
* Usahakan air yang digunakan untuk menggosok gigi bersih dan jernih. Untuk anak yang baru belajar berkumur sediakan air matang.
* Jangan berkumur terlalu banyak supaya masih tersisa fluoride untuk menjaga kekuatan gigi.
Waktu Gosok Gigi
Waktu
terbaik untuk menggosok gigi adalah setelah makan dan sebelum tidur.
Menggosok gigi setelah makan bertujuan mengangkat sisa-sisa makanan yang
menempel di permukaan ataupun di sela-sela gigi dan gusi. Sedangkan
menggosok gigi sebelum tidur berguna untuk menahan perkembangbiakan
bakteri dalam mulut karena dalam keadaan tidur tidak diproduksi ludah
yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut secara alami. Untuk itu
usahakan gigi betul-betul dalam kondisi bersih sebelum tidur. Nah,
ketika bangun pagi, gigi masih relatif bersih sehingga menyikatnya bisa
dilakukan setelah sarapan.
Pilih Dan Ganti Sikat Gigi
Untuk
anak, pilih sikat gigi yang ukurannya kecil dengan tangkai yang mudah
digenggam. Bulu sikatnya halus tapi kuat. Bagian ujung kepala sikatnya
menyempit agar mudah menjangkau bagian dalam. Untuk bayi, ada pilihan
sikat gigi karet, bulu, atau sikat gigi sarung untuk dipakai pada jari
telunjuk ayah/ibu. Jika gigi sudah keluar lebih dari 8, bersihkan dengan
sikat gigi bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus, dengan
kode ukuran P20, atau yang berbulu karet.
Selanjutnya, anak 1-5
tahun bisa memakai sikat dengan 3 deret bulu. Di usia 6 tahun ke atas
(periode gigi geligi bercampur), selain sikat dengan 3 deret bulu dapat
pula dipakai sikat dengan 4 deret bulu.
Jika memakai bulu sikat
yang keras maka gusi akan mengalami abrasi. Jaringan gusi akan rusak
sehingga akar gigi akan terbuka. Akar gigi yang tidak dilapisi email ini
akan terasa ngilu ketika mengonsumsi makanan. Gantilah sikat gigi kalau
bulunya sudah mekar atau tidak beraturan agar tidak melukai gusi.
Porsi Pasta Gigi
Pasta
gigi tidak diwajibkan bagi bayi dan balita. Jadi, kalau anak tak mau,
ya jangan dipaksa. Kenalkan saja secara perlahan. Pasta gigi pada
prinsipnya dibuat dengan kandungan bahan-bahan pelindung permukaan gigi.
Salah satunya fluoride yang sampai kadar tertentu membuat gigi
tetap kuat. Kandungan fluoride dalam pasta gigi anak umumnya masuk
kategori aman. Namun sebaiknya, pilih pasta dengan kandungan fluoride
paling sedikit. Ketika hendak menyikat gigi, oleskan pasta gigi sedikit
saja, yakni tidak lebih dari ukuran sebutir kacang polong.
URL : http://bogornewsandsport.blogspot.com/2012/12/tindakan-orang-tua.html